Tentang Exposure Compensation (EV +/-)
Hubungan antara exposure compensation (biasa disebut dengan EV,
walaupun mungkin kurang tepat) dan exposure adalah sebuah hubungan yang
cukup sulit dipahami. Yang pernah ber-eksperimen dengan kameranya, tentu
tahu bahwa mengubah ex.comp akan mengubah exposure juga. Namun
sebenarnya faktor yang mempengaruhi exposure hanyalah segitiga exposure
saja: shutter speed, aperture, dan ISO. (Penjelasan lebih detail tentang
segitiga exposure bisa dibaca di artikel yang ini.
Jadi bagaimana sebenarnya hubungannya?
Exposure compensation adalah sebuah fitur untuk mengubah hasil dari
auto exposure. Pada dasarnya, kamera kita bisa me’lihat’ obyek dan
menentukan exposure index yang dibutuhkan. Apa itu exposure index?
Exposure index suatu obyek adalah exposure yang diperlukan untuk
memotret obyek tersebut dengan pencahayaan tersebut. Kalau mau main
rumus, bisa dianggap bahwa
Shutter speed + aperture + ISO = exposure indexExposure indexnya sendiri tidak mempunyai angka atau satuan. Bahkan ketiga sisi segitiga exposure pun tidak mempunyai satuan yang baku dan ekivalen. Karena itu, jangan melihat persamaan di atas sebagai persamaan angka.
Bingung? Sama, saya juga!
Coba kita teliti satu contoh.
Saya memotret foto di atas menggunakan mode Aperture Priority. Saya ingin aperturenya fix di f/1.8. Karena itu, jangan bingung jika melihat aperturenya tidak berubah di pembahasan berikutnya ;)
Auto exposure kamera mengukur exposure index dan menghasilkan kombinasi aperture f/1.8, shutter speed 1/50 dan ISO 100. Hitungan secara rumusnya menjadi:
1/50s + f/1.8 + ISO100 = 0
Jangan lupa bahwa rumus tersebut berlaku hanya pada objek foto di atas dengan keadaan/pencahayaan yang persis seperti waktu itu dan mode metering yang sama. Jadi jangan dihafalkan (karena memang fotografi bukan hafalan) apalagi dicoba diterapkan di waktu Anda memotret. Rumus tersebut hanya berguna untuk memahami konsep Exposure Compensation :)
Nah, ternyata jika menggunakan auto exposure maka hasil fotonya akan lebih gelap dari yang saya inginkan. Saya ingin fotonya lebih terang lagi. Karena itu, saya naikkan exposure compensationnya sebesar 1 EV. (EV sebenarnya adalah satuan brightness/exposure, bukan nama dari fitur exposure compensation ini). Sehingga “rumus”nya menjadi:
shutter speed + f/1.8 (ingat, saya menggunakan aperture priority) + ISO = 1
Karena itu, setelah saya terapkan exposure compensationnya, maka kamera akan mengubah shutter speed dan ISO sebesar total 1 stop. Hal ini bisa dicapai dengan memperlambat shutter speed 0.5 stop dan menaikkan ISO 0.5 stop juga, atau tidak mengubah shutter speed tapi menaikkan ISO 1 stop (ini yang akhirnya saya gunakan).
1/50 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (sebelum exposure compensation)
1/50 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation)
Jika ingin hasil foto lebih gelap, misalnya, kita bisa menerapkan negative exposure compensation, sehingga menjadi seperti ini:
1/100 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation)
Jadi, memang benar bahwa mengubah exposure compensation akan mengubah exposure. Tapi, exposure compensation bukanlah bagian dari faktor penentu exposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan autoexposure saja. Jika dinaikkan, maka kamera akan menentukan segitiga exposure sehingga hasilnya akan lebih terang daripada sebelum dinaikkan.
Rangkuman
Exposure compensation bisa mempengaruhi exposure, tapi tidak secara langsung. Exposure compensation digunakan untuk mengubah hasil perhitungan autoexposure.Jika kita menerapkan exposure compensation positif, maka hasil perhitungan autoexposure kamera akan lebih terang daripada sebelumnya.
Jika kita menerapkan exposure compensation negatif, maka hasil perhitungan autoexposure akan lebih gelap daripada sebelumnya.
sumber : http://blajarmotret.wordpress.com/