Ada saja cerita lucu yang datang dari Soekarno,
proklamator yang lahir pada 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni
1970. Sebuah cerita lucu dituturkan istrinya Fatmawati. Fatmawati
menjadi Ibu Negara Indonesia dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan
merupakan istri ke-3 dari Soekarno.
Fatmawati juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang
Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
Fatmawati mengakui kadang kali ada kelucuan daripada pembawaan Soekarno.
Bila Bung Karno sudah melucu, dirinya jadi terpingkal-pingkal
dibuatnya. Menurut Fatmawati, Bung Karno pernah bercerita kalau dirinya
senang berkelakar. Senang mendengar dan bercerita yang lucu. Dan
kelucuan Bung Karno bukanlah kelucuan seorang badut, tapi sikap
eksentrik seorang pemikir.
Menurut Fatmawati, ketika Bung Karno dibuntuti polisi Belanda, polisi
Belanda tersebut dipaksa untuk memikul sepedanya. Bung Karno tahu kalau
dirinya selalu diikuti oleh serdadu Belanda. Sedikit saja Bung Karno
melanggar hukum, Belanda dengan cepat mengirimnya ke dalam bui. Justru
karena tahu polisi Belanda tidak boleh melepaskan pandangan mengikuti
jejaknya, membuat dia sering mempermainkan polisi Belanda.
Waktu itu, Bung Karno sedang bersepeda, seorang polisi mengikutinya dari
belakang. Bung Karno sengaja tidak mempercepat laju sepedanya. Dia
menggenjot dengan santai saja. Polisi belanda itu pun santai pula
mengikuti dari kejauhan. Tiba-tiba timbul pikiran membikin polisi itu
repot. Di tepi persawahan, Bung Karno berhenti dan meninggalkan
sepedanya di sana. Kemudian Bung Karno berjalan meniti pematang, menuju
suatu perkampungan yang agak jauh letaknya, tempat seorang temannya
tinggal. Bung Karno tahu, sepedanya tidak akan ada yang mengambil.
"Bung Karno tahu, polisi itu tidak berani membiarkan dirinya lepas dari
pandangannya. Dia wajib menguntit Soekarno terus,” cerita Fatmawati
dikutip dari buku Bung Karno Masa Muda’ Penerbit: Pustaka Yayasan Antar
Kota, Jakarta, 1978.
Tapi kesulitannya sekarang adalah sepedanya tidak boleh ditinggalkan
begitu saja seperti sepeda Bung Karno. Disiplin melarang polisi Belanda
meninggalkan sepedanya di jalanan. Akhirnya terpaksa polisi itu memikul sepedanya meniti pematang sambil terseok-seok.
Sesekali polisi itu kejeblos masuk lumpur sawah dengan bebannya yang
cukup berat. Dia tidak berani membiarkan Bung Karno bebas berkeliaran di
luar pengawasannya.
Sedangkan Bung Karno yang punya pikiran nakal itu enak saja meniti
pematang panjang menuju perkampungan. Dia dengan jalan lenggang
kangkung, sementara di belakang sang polisi dengan geram mengikutinya.
Itulah beberapa keping perbuatan Soekarno yang terkadang lucu, menurut Fatmawati sering membuat dia terpingkal-pingkal mendengarnya.
Soekarno Paksa Belanda Memikul Sepeda
Diposting oleh
Klick Blog
Rabu, 20 Maret 2013 at 07.38
0
komentar
Labels :
Tokoh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)